6 Alasan Sirkuit Mandalika Harus Menyelenggarakan F1

bmandalika - mandaalika

Sebagai sirkuit bertaraf internasional, Mandalika seharusnya sudah pantas untuk melaksanakan event dunia seperti F1. Berikut ini adalah beberapa keuntungannya.

Kita semua sudah tahu bahwa sirkuit Mandalika di Lombok rutin menggelar event MotoGp dan pernah juga menjadi tuan rumah dari WSBK (World Superbike). Sebenarnya potensi dari tempat balap ini masih besar. Salah satunya adalah dengan menjadi bagian kalender dari kompetisi yang termasyhur seperti F1.

Adu cepat jet darat itu semakin digemari orang setelah diakuisisi oleh Liberty Media. Sebelumnya, F1 masih dianggap sebagai tontonan olahraga yang eksklusif dan hanya ditonton orang-orang tertentu.

Berbagai Keuntungan Sirkuit Mandalika Menyelenggarakan F1

Untuk menyelenggarakan event kelas dunia seperti F1, sirkuit Mandalika tentu butuh persiapan yang mumpuni. Mungkin akan dibutuhkan berbagai penyesuaian dalam hal infrastruktur, tetapi hal itu akan terbayar dengan berbagai keuntungan di bawah ini:

mandalika

1. Salah Satu Olahraga dengan Penonton Terbanyak 

Pada tahun 2021 saja, penonton balapan kelas tertinggi ini totalnya lebih dari 400 juta. Artinya, jika arena kebut-kebutan milik Indonesia ini menyelenggarakan F1, akan banyak mata yang tertuju ke sana.

Mereka akan melihat betapa indahnya alam Lombok. Belum lagi banyaknya pemberitaan mengenai betapa memanjakannya daerah tersebut. Dampaknya adalah akan banyak wisatawan yang datang untuk menikmati waktu mereka di sana.

2. Penggemar yang Banyak

Hal tersebut diatas masih ditambah dengan penggemar F1 luar negeri yang datang langsung ke Lombok. Tidak bisa dipungkiri bahwa penggemar F1 lebih banyak daripada MotoGp. Apabila pelayanan wisata yang baik, bukan tidak mungkin mereka akan menyampaikan hal itu ke kolega mereka. Dengan begitu, mereka akan datang ke Lombok dan tidak melulu menjatuhkan pilihan mereka ke Bali.

Intinya adalah, makin banyak orang yang melihat Lombok dan datang ke sana, maka sektor pariwisata daerah tersebut akan semakin berkembang.

3. Karakter Pembalap yang Kuat

Di zaman sekarang yang serba sosial media, para pembalap F1 tidak hanya berkompetisi menjadi yang tercepat. Mereka juga melakukan personal branding mereka sendiri.

Salah satunya contohnya adalah pembalap McLaren Lando Norris yang bahkan membuat konten di kanal-kanal media sosialnya. Bayangkan bagaimana kalau karakter seperti itu memberikan pendapat yang bagus untuk Mandalika kepada para penggemarnya. Hal ini bisa menimbulkan efek domino yang lagi-lagi akan meningkatkan pariwisata.

4. Meningkatkan Status Bangsa di Mata Dunia

Selama satu tahun, hanya beberapa negara saja yang bisa menyelenggarakan F1. Artinya, balapan ini bisa dikatakan sebagai event yang ekslusif.

Penyelenggara tidak bisa sembarangan untuk melakukan satu seri balapan F1. Mereka harus serius agar tidak terjadi masalah yang memalukan. Kalau suatu negara bisa memastikan balapan F1 yang aman dan mumpuni, maka mata dunia akan semakin menghargainya.

5. Memicu Investasi

Sebagai salah satu olahraga paling populer di dunia, F1 banyak menarik para sponsor. Mereka tidak hanya berasal dari sektor otomotif seperti mobil atau pelumas saja, tetapi berbagai produk dari berbagai penjuru dunia.

Bisa menjalankan F1 dengan baik, maka suatu negara akan dicap sebagai tempat yang kondusif untuk melakukan investasi. Hal ini tentunya bisa meningkatkan perekonomian negara.

6. Menggairahkan Dunia Balap Dalam Negeri

Seperti yang kita tahu, banyak calon pembalap di Indonesia yang tidak mendapatkan kesempatan karena biaya yang mahal. Dengan menunjukkan bahwa Indonesia bisa menyelenggarakan F1, maka sponsor bisa saja menjadi tertarik untuk mengembangkan balap dalam negeri dengan membiayai berbagai event lokal atau tim balap.

Kesimpulan

Pemerintah dan pihak swasta harus bahu-membahu agar mimpi menyelenggarakan F1 di Mandalika bisa terwujud. Tanpa adanya kesinambungan, maka kita juga akan sulit untuk membujuk organisasi FIA yang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *